Distribusi Qurban: Ketika Ribuan Senyum Tercipta di Tanah Lebak Banten

Distribusi Qurban di Lebak

Apa yg segera terbersit dalam benak waktu mendengar nama Lebak? Belum terlepas dari ingatan, saat itu fasilitas lokal bahkan internasional ramai-ramai mencuatkan isu berkaitan keadaan jembatan dari seutas tali yg rubuh bertahun-tahun tidak diperbaiki, jembatan itu ada di Kab Lebak. Sehari-hari jembatan dilewati oleh penduduk, sampai anak sekolah bak pemeran Rambo menyebrangi sungai cuma dgn meniti seutas tali.

Nyata-nyatanya keadaan yg begitu memang lah betul tetap berlangsung di Lebak. Dengan Cara Apa keadaan infrastruktur yg timpang & kemiskinan yg terserak merata nyaris di seluruhnya Kab Lebak sudah menyita perhatian sarana & penduduk. Menampar nurani, membangkitkan empati.

Lebak, suatu Kab yg masihlah berada dalam perkembangan ekonomi & infrastruktur yg belum merata. Padahal sesungguhnya jarak dari Lebak bersama pusat pemerintahan di Ibukota Jakarta cuma terpaut tidak lebih dari 2 sampai 3 jam perjalanan. Tetapi kemiskinan & infrastruktur yg tertinggal jauh dari ingar-bingar ibukota terasa betul kala memasuki wilayah Lebak. Cuma sekadar Jalan kampung yg apik beraspal & sebatang-dua batang sinyal telephone genggam tidak lebih dari angan di siang bolong bagi tidak sedikit kampung di Kab Lebak.

Bertolak dari ironi yg menyentil empati itu, visi Global Qurban buat bebagi qurban share kebahagiaan sampai ke pelosok negara Alhamdulillah tuntas ditunaikan di Kab Lebak. Sabtu (26/9) Global Qurban yg bermitra dgn Bank BII Syariah selesai menyembelih & mendistribusikan sejumlah 5 ekor sapi di wilayah Desa Sindangsari, Kecamatan Sajira, Kab Lebak, Banten.

Kelima ekor sapi itu disembelih & diproses serentak oleh beberapa ratus penduduk Sindangsari. Terlihat terang dengan cara apa nilai gotong royong tetap amat sangat lekat dalam keseharian & adat penduduk Sindangsari. Sejak Mulai dari penyembelihan, pengulitan, pencacahan, sampai distribusi qurban dikerjakan semua oleh beberapa ratus masyarakat dari beragam kampung di Desa SIndangsari.

Mereka berbaur, bekerja sama-sama, tapi mereka yg tidak bekerja konsisten dapat tertib & patuh aturan menunggu seribu lebih paket daging qurban selesai dibungkus. Sungguh suasana yg syahdu & langka kalau di bandingkan dgn budaya nihil toleransi & gotong royong ala penduduk Ibukota. Ruangan penyembelihan & pemrosesan daging qurban yg berada di tengah sawah luas di pinggiran sungai desa Sindangsari serta semakin menambah teduh suasana penyembelihan & distribusi daging qurban. Lima ekor sapi yg berasal dari donatur Ikatan Keluarga Muslim (IKM) BII Syariah itu membuahkan sekira 1100 kantong daging qurban.

Menjelang matahari terbenam di ufuk barat, semua proses distribusi daging qurban tuntas dikerjakan. Seribu lebih kantung dibagikan pada kurang lebih 920 rumah penduduk & seratus lebih panitia di 7 kampung Kelurahan Sindangsari, yaitu Kampung Sanding, Kampung Teras, Kampung Bubur, Kampung Sawah, Kampung Sangiang, Kampung Sumandang, & Kampung Ciomas.

Busro, Kepala Desa Sindangsari mewakili warganya mengucap syukur yg terhingga. Beliau bicara, hasilnya doa & angan-angan sekira 3.200 masyarakat Sindangsari sukses dikabulkan di idul adha th ini. “Alhamdulillah seluruhnya kampung mampu merasakan nikmatnya daging Qurban. Padahal diawal mulanya, satu ekor kambing qurban serta dibagi merata ke beberapa ratus rumah penduduk. Cuma satu tusuk sate yg kebanyakan dibagikan pada masyarakat SIndangsari. Nikmatnya daging benar-benar jadi faktor yg langka bagi penduduk di sini, ucapan syukur yg tetap mengalir lantaran th ini BII Syariah & Global Qurban sanggup menyempatkan sharing bahagia di desa kamu” ungkapnya.

Sementara itu, sebelum proses penyembelihan qurban, sekian banyak perwakilan dari BII Syariah yg menyempatkan buat bersilaturahim datang di tengah-tengah penduduk Sindangari pernah terperanjat bersama proses penyambutan tamu khas budaya lokal Sindangsari yg luar biasa meriah. Bagaikan arak-arakan pengantin baru, perwakilan dari BII & Global Qurban terjadi berarak dgn tabuhan rebana yg bersahutan dari mushola Kampung Sanding menuju suatu arena lapang mungil kumplit dgn panggung & tenda. Suatu latar panggung bertuliskan “Kenduri Raya Idul Adha” jadi identitas program sambutan dari penduduk Sindangsari buat BII Syariah & Global Qurban.

“Banyak sekali narasi bahagia yg dapat kami bagikan kepada kawan-kawan BII Syariah di Jakarta, kami merasakan bahwa qurban tidak cuma sekadar sharing daging qurban lantas pulang tidak dengan mengambil kesan, tetapi lebih dari itu. Di ruangan ini, penduduk desa Sindangsari mengambil kami merasa qurban merupakan momentum silaturahim. Mengenal tidak sedikit saudara baru yg miliki semangat gotong royong luar biasa, perihal yg langka bagi kami masyarakat Jakarta,” ungkap Marsif Almaidy, Ketua Ikatan Keluarga Muslim BII Syariah. (cal)

Sumber

Tinggalkan komentar