Kerugian Kebakaran Hutan lebih Buruk dari Bencana Tsunami Aceh

Kerugian-Tsunami-Aceh

Desember thn 2015 ini publik dunia memperingati 11 thn bencana tsunami Aceh bersama nostalgia & doa-doa. Tidak dapat dimungkiri, kerugian & kerusakan yg terlihat pasca bencana tsunami demikian hancur, demikian masif kerusakannya. 11 th dulu, 26 Desember 2004, hempasan ombak tinggi yg dikenal juga sebagai tsunami bergerak secepat pesawat jet hingga mencapai ketinggian puncak 30 m. Sekian Banyak menit seterusnya yg berjalan merupakan tangis pilu, yg terekam yaitu kepanikan & kematian lebih dari 160 ribu jiwa dalam 15 menit bencana tsunami. Kota-kota pesisir di Aceh rata dgn tanah. Menyisakan salah satu kerugian sangat buruk dari bencana alam.

Tetapi tahukah Kamu bahwa nyata-nyatanya kerugian Indonesia akibat bencana tsunami Aceh belum lama ini dikalahkan bersama rekor kerugian akibat bencana paling buruk yg baru saja berlangsung : pembakaran hutan & kabut asap!

Ya, info ini dirilis oleh Group Bank Dunia di akhir thn 2015. Menurut Bank Dunia seperti dilansir dari Tempo.com, kerugian yg mesti diderita Indonesia akibat buruknya penanganan kasus kebakaran hutan & kabut asap Agustus-Oktober 2015 lebih tinggi 2x lipat dari kerugian pasca bencana tsunami Aceh. Menurut Bank Dunia, catatan statistik teranyar menunjukkan bahwa kerugian akibat kebakaran hutan & kabut asap thn 2015 mengakibatkan kerugian bagi Indonesia se gede US$ 15 miliar! Angka itu 2 kali lipat lebih akbar dari kerugian infrastruktur & kerugian sosial pasca bencana tsunami Aceh 11 thn silam. Kenapa dapat begitu?

2 argumen ini dapat menjawab kenapa kerugian akibat kebakaran hutan jauh lebih agung 2 kali lipat dari bencana tsunami Aceh :

Estimasi kerugian paling besar mencakup bidang Pertanian & Kehutanan

Besar Nya angka kerugian yg mesti ditanggung oleh Indonesia akibat kebakaran hutan disebabkan oleh demikian parahnya kegagalan bidang pertanian & kehutanan sewaktu asap pekat tetap membubung & menyelimuti Sumatera & Pekanbaru. Tidak terhitung serta belasan ribu hektare lahan hutan yg terbakar lantaran pembakaran yg dilakukan dengan cara sengata buat membakar lahan

Kerugian di bagian strateis transportasi, perdagangan, pendidikan, & pariwisata

Argumen ke-2 penyumbang kerugian paling buruk akibat bencana kebakaran hutan th 2015 yakni kegagalan yg demikian sistemik di bagian strategis. Tidak terhitung lagi kerugian bagian transportasi, perdagangan, pendidikan, & pariwisata yg mesti diderita oleh penduduk terdampak bencana. Gerakan perdagangan & sekolah terpaksa dihentikan sebab asap tersebar. Bank Dunia mencatat kira kira 5 juta peserta didik kehilangan disaat mencari ilmu akibat penutupan sekolah terhadap 2015. Selanjutnya ribuan penerbangan serta terpaksa dibatalkan tatkala berminggu-minggu akibat bencana asap. Matinya perdagangan juga menciptakan tidak sedikit keluarga berpenghasilan rendah sekarang ini jatuh miskin sebab matinya ekonomi waktu kebakaran hutan berlangsung sewaktu sekian banyak bln. (cal)

img : wikimedia

Sumber

Tinggalkan komentar