Papua Kerugian 1,42 Miliar Dollar Setiap Tahunnya, Akibat Penebangan Pohon

Kerusakan Hutan Papua

Yakin atau tak, salah satu penyumbang risiko bencana alam yg berlangsung di negara yakni lantaran besar nya laju kerusakan alam. Sewaktu sekian banyak dekade terakhir, seluruhnya kawasan di Indonesia dari ujung barat di Sabang sampai timur di Papua tidak sempat luput dari kerusakan alam. Eksploitasi alam oleh manusia & segolongan pembisnis yg amat sangat rakus yaitu sumber bencana yg paling kasat mata.

Seberapa agung sesungguhnya kerugian yg mesti diderita Indonesia akibat laju kerusakan alam terutama rusaknya hutan?

Lansiran data teranyar dilaporkan oleh World Wildlife Fund (WWF) yg mengungkapkan kenyataan pahit yg mesti ditanggung warga Propinsi paling timur Indonesi, Papua. Dituliskan oleh Antaranews, WWF menyimpulkan Papua sudah mengalami kerugian banyaknya lebih kurang 1,4 miliar Dolar Amerika Serikat dari nilai ekonomi yg hilang demikian saja akibat penebangan pohon dengan cara tidak legal & liar yg berlangsung di hutan alami Papua.

Data ini di sampaikan oleh Benja Victor Mambai selaku Director of Papua Acara WWF. Menurut Benja, angka hitungan itu masihlah kasar, didapatkan dari hitung-hitungan kerugian yg mesti diderita Papua dikarenakan jutaan batang pohon ditebang oleh oknum kejam tidak bertanggung jawab. Pemerintah Papua kecolongan kira kira 1,4 miliar dolar AS yg mestinya sanggup jadi potensi pendapatan buat pembangunan Papua.

Fakta ini setelah itu diperparah lagi bersama keadaan etika & budaya penduduk original Papua. Dijelaskan oleh Benja, kecolongan nilai ekonomi segede itu dimuluskan oleh proses salah kaprah penduduk etika Papua yg terlampaui tidak jarang menyerahkan kewenangan atau hak terhadap para pangusaha kayu utk menebang pohon tidak dengan butuh izin & hukum yg berlaku.

Warga rutinitas Papua rata rata masihlah belum mendalami bahwa pengelolaan hutan itu tidak dapat diperjualbelikan demikian saja. Tetapi selagi ini, tidak sedikit penduduk rutinitas Papua yg jual hutan di kawasan adatnya demikian saja kepada pebisnis. Sampai hasilnya para pembisnis yg memakai kelengahan penduduk etika itu dapat mengeksploitasi hutan Papua tidak dengan mesti membayar kewajibannya kepada negeri atau pemerintah daerah setempat.

sampai kini derasnya laju hancurnya hutan di Papua disebabkan oleh sejumlah pebisnis kayu yg berdalih sudah mempunyai izin pengelolaan lahan hutan dari rutinitas. Mereka membeli kayu segera dari penduduk kebiasaan. Pasti dgn harga beli yg pula tidak adil.

Buat mengatasi masalah yg ekstrem ini & mencegah hutan Papua semakin tergerus oleh penebangan tidak terkontrol, pemerintah pusat melalui Kementerian setidaknya mesti turun cepat ke Papua buat memberikan penjelasan & pengarahan izin pengelolaan hutan bagi penduduk kebiasaan. Penduduk tradisi tidak boleh lagi memberikan izin sembarangan bagi para entrepreneur kayu, lantaran warga mesti mendalami bahwa pengelolaan lahan hutan mesti berdasarkan hukum yg berlaku di Indonesia.(cal)

img : mongabay

Sumber

Tinggalkan komentar