Pasca Gempa Alor, Dapur Sosial Aksi Cepat Tanggap Jadi yang Pertama Sapa Tanah Alor

bantuan-gempa-alor

Awal Nopember 2015 silam, gempa bumi pass keras tertulis oleh seismograf mengguncang tanah Alor, Nusa Tenggara Timur. Kakuatan 6 dalam hitungan skala richter pass bisa buat menggoyangkan ribuan rumah & hasilnya merusak struktur bangunan permanen rumah masyarakat di Tanah Alor. Ribuan penduduk serta utk sementara ketika hidup dgn tenda & makanan seadanya. Teramat sedikit sekali sarana yg meliput tragedi gempa Alor sekian banyak kala dulu. Tenggelam oleh isu hujan deras & banjir Jakarta, luput dikarenakan terbalap isu dari urusan politik dalam negara.

Pergi dari kenyataan itu, Acara Dapur Sosial (Dapsos) yg jadi acara andalan Perbuatan Segera Tanggap (ACT) dalam tiap-tiap tindakan emergensi bencana, sekarang ini menyapa Alor. Utk mula-mula kalinya ACT dibantu MRI Pulau Alor terhubung Dapsos utk korban gempa Alor di Desa Mutiara Kecamatan Mutiara Kab Alor. Sejak Sabtu sampai pekan(15/11) kemarin Dapsos ACT mendistribusikan beberapa ratus nasi kotak buat Dusun Lantoka, Desa Tanglapui & Dusun Kobra, Desa Tanglapui Timur Kecamatan Alor Timur Kab Alor.

Sumringah bahagia masyarakat korban gempa Alor serta terlihat menyongsong Tim Dapur Sosial Tindakan Serta-merta Tanggap (ACT). Selendang tenun khas daerah Kab Alor pula dikalungkan ke leher tim Dapsos ACT. Kendati Tim Dapsos ACT merasa kikuk bersama sambutan tersebut, tapi demi menghormati kebiasaan istiadat setempat, upacara yg dikenal juga sebagai Takalele itu di terima bersama gembira.

“Ini sektor dari adat warga kami, pastinya tak sebanding bersama apa yg telah ACT memberi kepada kami,” ucap Felix Sibi (60), Tokoh Tradisi setempat pada Diding Fachrudin, dari Tim Dapsos ACT, Pekan,(15/11).

Utk menolong beban masyarakat, ACT mengakses Dapsos buat korban gempa di Desa Mutiara Kecamatan Mutiara, Kab Alor. Ibu-ibu warga original Pulau Alor menunjang Tim Dapsos melayani kepentingan makanan bergizi bagi para korban gempa Alor.

Bersama diperkuat oleh 13 personel ahli masak ibu-ibu ori warga Pulau Alor, ACT dapat tetap memproduksi & melayani kepentingan makanan bergizi bagi para korban gempa Alor sampai hari-hari ke depan. Ibu-ibu ‘koki’ Dapsos ini nampak amat antusias sekali meracik & memasak bahan makanan, sampai menyajikannya ke dalam kotak-kotak nasi. Senyum tampak senantiasa terkembang di bibir mereka

Kordinator MRI Pulau Alor, Arapah Laka (30) menegaskan timnya dgn ACT berkomitmen buat keseluruhan menangani bencana gempa Pulau Alor terutama dalam fase emergenci. “Komitmen kami telah terang, beraneka daya & upaya bakal kami laksanakan buat menunjang beban korban gempa Alor. Termasuk Juga dgn memperhatikan kepentingan makanan bergizi para korban,” papar Arapah tegas.

Arapah pula meneruskan, keperluan makanan bergizi buat korban gempa Alor telah teramat mendesak, karena jelasnya sebelum gempa datang serta Kecamatan Alor Timur telah mengalami masa paceklik akibat kemarau yg berkepanjangan. “Momentum gempa ini serasi berada di puncak periode paceklik,” tambah laki laki berwajah teduh ini. (act.id)

Sumber

Tinggalkan komentar