Kerugian Pariwisata Rp1,5 miliar per Hari Akibat Erupsi Gunung Barujari

Dampak Erupsi Barujari

Menjelang akhir thn 2015, bencana alam datang silih beganti menyapa negara ini. Usai bangkit dari derita bencana kekeringan & kemarau panjang ditambah dgn darurat kabut asap yg amat menyiksa, waktu ini sekian banyak kejadian bencana kembali datang silih berganti. Terkecuali gempa bumi Alor, gempa bumi Aceh, & gempa bumi Yogyakarta di awal minggu ke-2 Nopember 2015, derita masihlah terjadi di tanah Lombok akibat erupsi atau letusan dari gunung berapi anak Gunung Rinjani.

Seperti yg ketahuan, dengan cara mendadak Gunung Barujari yg terletak di Kaldera Gunung Rinjani meningkat aktivitasnya kepada awal bln Nopember 2015 ini. Gunung Barujari ialah gunung mungil yg menyembul sesudah letusan akbar Gunung Rinjani kepada th 1944 silam. Meski Gunung Barujari mempunyai dimensi yg mungil, tapi bukan berarti resiko dari erupsi Gunung Barujari sanggup di lihat sebelah mata. Dengan Cara kajian vulkanologis, aliran lava & vulkanik yg ke luar dari mulut Gunung Barujari yakni aliran yg sama yg bergejolak di balik dapur vulkanis Gunung Rinjani, induknya.

Sekarang Ini, sampai menjelang minggu ke-2 Nopember 2015, kegiatan Gunung Barujari tetap konsisten dipantau. Terakhir lava telah ke luar & mengalir deras dari kawah Barujari, kepulan asap vulkanik pula masihlah membubung tinggi sampai mencapai ketinggian di atas 5.000 m. Imbasnya, selagi sekian banyak hri terakhir Bandara Internasional Lombok ditutup dari segala gerakan penerbangan. Pariwisata dari & menuju Lombok juga lumpuh.

Efek jelek ini jadi satu elemen yg palin dikhawatirkan dari erupsi Gunung Barujari. Dalam hitung-hitungan resiko tidak baik letusan gunung berapi, bila warga kurang lebih lereng gunung telah dievakuasi menjauh ke ruangan aman, sehingga potensi kerugian berikutnya yg mesti siap di terima ialah kerugian ekonomi yg lumpuh sementara.

Bayangkan saja, seperti yg dilansir dari page Antaranews, erupsi Gunung Barujari sudah menyebabkan kerugian yg menakjubkan bagi potensi pariwisata jumlahnya hotel & hunian di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Kerugian yg mesti ditanggung mencapai kurang lebih Rp1 miliar sampai Rp1,5 miliar per hri. Data ini disebutkan oleh Ketua Asosiasi Hotel Mataram Reza Bovier di Mataram.

Kerugian ekonomi akibat erupsi Gunung Barujari ini lumayan memukul tersangka business di tanah Mataram. Pasalnya tatkala ini Lombok sudah jadi destinasi wisata ke-2 yg digemari sesudah Bali. Tetapi sebab ditutupnya Bandara Internasional Lombok lantaran abu vulkanik Gunung Barujari, dalam sepekan terakhir, rata rata tingkat hunian hotel di kota Lombok menurun drastis sampai 80 %.

Terhadap hasilnya benar-benar erupsi Gunung Barujari jadi pelajaran bernilai bagi pemerintah daerah, pasalnya janganlah hingga terulang lagi potensi pariwisata mesti mati keseluruhan & lumpuh lantaran tidak dibukanya bandara akibat erupsi gunug berapi. Buat memberi dukungan masih berjalannya potensi pariwisata, pemerintah daerah mesti memikirkan solusi alternatif terkecuali angkutan hawa yg dapat menghubungkan antara Bali & Lombok. sejauh ini kapal laut yg berlayar dari & menuju Lombok tetap belum jadi primadona, dikarenakan minimnya media & jadwal kapal yg disediakan. (cal)

img : antaranews.com

Sumber

Tinggalkan komentar