Sukabumi Diterjang 50 Kasus Bencana Longsor dan Puting Beliung

longsor-sukabumi

Perubahan cuaca yg konsisten bergejolak di akhir thn 2015 telah mulai sejak mengambil tidak sedikit kejadian bencana alam khas periode penghujan pasca kemarau panjang yg menyesakkan. Sejak sekian banyak bln terakhir, hujan mulai sejak turun merata membasahi tanah Pulau Jawa & beragam kawasan lain di Indonesia. Satu kawasan yg lumayan teratur menerima limpahan air hujan ialah kawasan Jawa Barat. Bahkan sekian banyak kali hujan di bln Nopember sampai Desember 2015 turun bersama intensitas & skala yg pass agung. Tipikal kahas perubahaan cuaca dari periode kemarau ke periode penghujan.

Derasnya hujan kalau tidak ditanggulangi dgn serius terang mengambil resiko merugikan. Hujan tidak cuma mengambil keberkahan, tetapi serta dapat jadi pengingat bahwa alam yg tidak seimbang komposisinya sanggup berujung terhadap bencana.

Seperti yg berlangsung di Sukabumi, Jawa Barat. Telah harusnya penduduk ja-bar menyadari betul potensi & risiko bencana alam di masa hujan. Tanah yg labil, juga saluran air yg tidak berlangsung sempurna yakni sumber penting dari bencana khas masa hujan : tanah longsor & banjir. Ditambah pun bisa jadi badai seperti puting beliung yg muncul dari kumpulan awan cumulonimbus di atas langit jabar.

Catatan lumayan mengejutkan datang dari Tubuh Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Sukabumi. Dilaporkan oleh Antaranews, dalam tempo satu bln terakhir sejak Nopember sampai pertengahan Desember 2015 ini, di Kab Sukabumi telah berlangsung sedikitnya 50 kasus bencana tanah longsor & puting beliung yg merusak alat & merugikan warga.

Seperti yg dikatakan oleh Kepala Kedaruratan & Logistik Tubuh Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Sukabumi Usman Susilo, akibat dari rentetan bencana tanah longsor & puting beliung di Sukabumi, terdaftar ada 12 hunian rusak berat & hancur tidak berbentuk, kemudina 10 hunian yang lain masuk tipe rusak sedang, & puluhan hunian yang lain rusak ringan. Dari 50 kali kejadian longsor & angin puting beliung di Sukabumi ini, tidak ada satupun laporan korban tewas.

Meskipun catatan bencana longsor & badai angin puting beliung lumayan tinggi menghantam bermacam macam titik di Kab Sukabumi, tetapi kesigapan masyarakat setempat dalam menghadapi risiko bencana layak di apresiasi. Resiko jelek dari bencana terhitung tidak terlampaui agung. Rentetan bencana yg berlangsung di akhir thn 2015 ini cuma merusak sebahagian mungil hunian masyarakat, tapi sarana umum semacam jalan raya penghubung desa tidak sedikit yg ambles akibat tanah longsor.

Buat antisipasi risiko bencana alam yg makin akbar, dari pihak Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana telah sejak mulai menerapkan pemakaian technologi peringatan dini. Satu satuan fasilitas deteksi dini bencana di Kecamatan Pabuaran. (cal)

img : Lensaindoneseia

Sumber

Tinggalkan komentar