Butuh 15 Tahun Siapkan Diri Tampung Pengungsi dan Imigran

pengungsi-dan-imigran

Apabila di bandingkan dgn Jerman, Indonesia juga sebagai negeri Muslim paling besar di dunia terang kalah dari berbagai indikator terkait bersama kemanusiaan global menampung gelombang pengungsi korban perang & korban penindasan. Tengok saja data-data berkenaan berapa jumlah pengungsi yg mengarungi lautan & hasilnya terdampar di Indonesia buat mencari suaka, sejumlah barangkali cuma sebatas belasan ribu, bayangkan bersama jumlah pengungsi Suriah yg telah sukses ditampung oleh Jerman sewaktu th 2015 ini saja. Catatan teranyar yg dirilis oleh Pemerintah Jerman menyatakan pengungsi Suria yg masuk Jerman mencapai lebih dari 950 ribu jiwa! Satu Buah angka yg luar biasa

Seperti yg dilansir dari page CNN, data yg disebutkan Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negara, Hasan Kleib menyebut sekarang ada sejumlah 13.700 imigran atau pengungsi yg melarikan diri dari negaranya utk mencari suaka di negeri lain.

Seandainya dinilai dari macam mana perlakuan Indonesia menanggapi pengungsi & imigran ini pula amat sangat tidak sama bersama beraneka ragam wujud alat yg telah diberikan oleh Pemerintah Jerman kepada beberapa ratus ribu pengungsi Suriah. Kepada kenyataannya Indonesia benar-benar belum siap dalam menampung pengungsi & imigran demi argumen kemanusiaan.

Satu prestasi yg dianggap paling sukses berupa penampungan pengungsi korban konflik Rohingnya yg saat ini di terima bersama teramat baik & ditempatkan dalam Integrated Community Shelter (ICS) di Desa Blang Adoe, Aceh.

Tidak Cuma prestasi ICS buat pengungsi Rohingya itu, Indonesia masihlah belum sanggup bergerak lebih jauh menanggapi urusan pengungsi dunia ini. Bahkan Hasan Kleib memperkirakan, idealnya Indonesia perlu disaat 15 th lagi buat terlibat lebih jauh dalam urusan menangani masalah pengungsi dunia.

Proyeksi tersebut bukan tidak dengan argumen, pasalnya ketidaksiapan Indonesia dalam menampung pengungsi mampu di lihat dari bukti bahwa sejauh ini Indoenesia baru sukses melaksanakan merepatriasi 260 pengungsi & menempatkan kembali 600 imigran ke negeri ke3 terhadap 2014. Jumlah ini terang tidak sama teramat jauh di bandingkan Jerman yg telah menerima suaka lebih dari 500 ribu pengungsi dari jumlah kira kira 900 ribu pengungsi yg masuk ke Jerman.

Lantas apa rintangan yg membelit Indonesia buat menampung pengungsi? Dari page CNN dikutip satu argumen bahwa saat ini negara-negara rujuan repatriasi atau penempatan kembali pengungsi yg masuk ke Indonesia tidak sanggup semudah lalu. Lantaran negara-negara maksud itu seperti Amerika, Australia, & Jerman juga sedang kewalahan menampun beberapa ratus ribu pengungsi.

Tetapi penerimaan Indonesia kepada pengungsi masihlah pantas buat diacungi jempol. Pasalnya Indonesia yang merupakan negeri yg tidak ikut menandatangani Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa menyangkut pengungsi kepada 1951 masihlah bersedia buat menerima & menampung sementara belasan ribu imigran.

Alasannya satu, “Mereka itu para pengungsi yg masuk ke Indonesia umumnya ibu-ibu & anak-anak yg masuk ke kapal mungil, menembus lautan & malam-malam, demi mencapai Australia. Terhadap hasilnya, ini seluruhnya masalah kemanusiaan,” kata Hasan dikutip dari page CNN. (cal)

img : merdeka.com

Sumber

Tinggalkan komentar