Misteri Kematian Mendadak 56 Anak di Pegunungan Tengah Papua

misteri-kematian-56-anak-di-papua

sampai kini, wilayah Papua apalagi di kawasan Pegunungan Tengah Papua yaitu salah satu wilayah terpencil di Indonesia. Kontur wilayah yg curam di Pegunungan Tengah Papua menjajar panjang dari ujung barat sampai ujung timur persis ditengah Pulau Papua. Keadaan ini sewaktu sekian ratus thn sudah menciptakan masyarakat wilayah ini demikian terisolir dgn dunia luar. Demikian tertutup & tidak terlampaui mengenal makin jauh peradaban Kota yg konsisten membangun & konsisten betumbuh.

Akibatnya, apapun yg berjalan di wilayah Pegunungan Tengah Papua kebanyakan jarang sekali didapati penyebabnya. Lebih Sering masalah kesehatan, penyakit berbahaya, gizi jelek, kematian & bencana yg berjalan di wilayah Pegunungan Tengah Papua ini jarang terekspos alat.

Seperti yg sekian banyak hri ini sedang ramai dibincangkan oleh warga fasilitas sosial. Penduduk Kota yg biasa hidup serba berkecukupan sontak terkaget & bertanya-tanya kala mendengar info berkaitan 56 orang anak-anak di Papua yg wafat dengan cara misterius dalam sekian banyak minggu terakhir.

Berdasarkan lansiran dari page liputan6, pendataan paling baru yg dilakukan oleh otoritas setempat menyebut bahwa puluhan nyawa anak-anak di Pegunungan Tengah Papua itu tidak dapat diselamatkan akibat satu buah penyakit misterius yg berlangsung dengan cara tiba-tiba. Kejadian meninggalnya 56 anak Papua itu berlangsung di tiga Distrik, yaitu Distrik Mbuwa, Dal, & Bumulyama.

Angka 56 korban tewas anak-anak di Pegunungan Tengah Papua serta telah dikonfirmasi oleh dua pihak yg mempunyai wewenang, yaitu Kepala Polres Jayawijaya Ajun Komisaris Akbar Semmy Ronny Thaba & data dari gereja di area kejadian.

Lantas apa yg menyebabkan kematian mendadak 56 anak di Pegunungan Tengah Papua ini? kenapa dapat kematian anak-anak ini berlangsung jangka waktu yg berdekatan? Sampai tulisan ini diturunkan memang lah belum ada kepastian yg terang mengenai penyebab kematian 56 anak Papua dengan cara misterius ini.

Tapi berdasarkan dugaan sementara, Kepala Polres Jayawijaya cobalah melaksanakan analisis yg menyimpulkan satu aspek penyebab, Beliau menduga bahwa kematian puluhan anak di Pegunungan Tengah papua ialah imbas dari kemarau panjang yg menyiksa. Akibat periode kemarau yg masihlah terjadi di Papua, ladang pertanian sbg sumber makanan menyusut drastis. Padahal masyarakat di Pegunungan Tengah Papua cuma mengandalkan hasil panen lokal, mengingat akses transportasi ke Kota terdekat di Jayapura atau Timika mesti ditempuh memakai pesawat terbang perintis semacam Susi Air.

Kemarau panjang di Pegunungan Tengah Papua didugan menjadi peyebab mutlak. Akibatnya hasil kebun penduduk berupa umbi-umbian seperti ubi hipere (ubi jalar) tidak berkembang baik,

Hasilnya tidak sedikit anak-anak di Pegunungan Tengah Papua yg mesti mengalami gizi tidak baik & terserang penyakit yg berujung kepada kematian 56 orang anak sekaligus. Sungguh ironi yg makin kelihatan di tengah negara subur nan makmur bernama Indonesia.(cal)

img : tabloidjubi

Sumber

Tinggalkan komentar