Kronologi Menyingkap Kebakaran Hutan di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan

Kebakaran-Ogan-Komering-ilir

Kasus kebakaran hutan yg membekap Indonesia di th 2015 ini kelihatan sudah beralih jadi satu buah tragedi yg tidak dapat usai. Jumlah titik api semakin tidak dapat terkontrol, luasan wilayah terdampak kabut asap serta semakin menggila. Personel pemerintah bukan tidak punyai strategi, tetapi apabila di bandingkan sumber daya yg dipunyai dgn jumlah titik kebakaran hutan, terang amat sangat tidak berimbang. Bila ga ada hujan deras yg mengguyur, tidak sedikit pihak meragukan jika kebakaran hutan bakal padam seutuhnya.

Berbicara lebih spesifik menyangkut kasus kebakaran hutan yg mengepung Sumatera, salah satu daerah yg jadi penyumbang kobaran api paling parah diliat dari kuantitas titik apinya yakni Kab Ogan Komering Ilir (OKI), Propinsi Sumatera Selatan. Dari ribuan hektare lahan di Kab Ogan Komering Ilir inilah pekatnya kabut asap terbawa sampai ke Riau, Jambi, Medan, bahkan Banda Aceh.

Ironisnya, dikutip dari CNN, ribuan titik api yg berkobar di Kab OKI berada diatas lahan konsesi yg dikelola oleh banyaknya perusahaan perkebunan sawit. Satu nama yg lumayan bertanggung jawab pada ribuan titik api di OKI yaitu PT Bumi Andalas Permai, satu buah perusahaan kebun kelapa sawit yg bermitra bersama kelompok agung Sinar Mas. Hasil investigasi yg dilakukan selagi bln Oktober 2015, kasus kebakaran hutan yg berjalan di atas lahan PT Bumi Andalas Permai berjalan dalam tiga tahapan.

Berikut yaitu tiga kronologi yg mampu menuturkan kenapa api dapat berkobar diatas lahan hutan & lahan gambut Kab Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan :

Api sesungguhnya muncul di luar ruang konsesi lahan kebun sawit kepada 9 September 2015

Fakta ini disampaikan oleh satu orang manajer distrik yg mengelola lahan konsesi PT Bumi Andalas Permai, tuturnya kobaran api yg lumayan gede perdana kali datangnya justru dari lahan diluar kebun sawit PT Bumi Andalas Permai. Api didapati muncul dari hutan lindung Mesuji Lumpur di daerah muara Sungai Batang. Sampai tulisan ini turun, belum didapati siapa & apa yg perdana kali memicu api. Fire belt yg dibangun di kurang lebih lahan kelapa sawit juga tidak sanggup menahan laju api. Tiupan angin yg kencang jadi pemicu penting api tetap berkobar tidak dengan dapat dikontrol.

Api ke-2 yg lebih agung muncul 10 hri berikutnya, 19 September

Di pertengah bln September ini, kobaran api kembali muncul & tertiup angin sampai masuk ke ruangan lahan konsesi kebun sawit PT Bumi Andalas Permai. Entah siapa lagi yg memicu kobaran api ini.

Api ke-3 muncul kembali dari arah Sungai Bogam, 27 September

Hasilnya kobaran api yg lebih gede muncul lagi di akhir September 2015, sumbernya dari Sungai Bogam. Akibatnya tiga step kobaran api yg menyebabkan kebakaran hutan & lahan di Kab OKI makin bertambah agung. Terakumulasi jadi beberapa ratus titik api yg sampai tulisan ini diturunkan sangat disayangkan tetap belum mampu dipadamkan.

Menurut lansiran CNN, luas lahan konsesi yg dipunyai PT Bumi Andalas Permai seluas 190 ribu hektare. Sedangkan lahan gambut yg terbakar mencapai 10 ribu hektare. Puluhan ribu hektare inilah sumber dari pekatnya kabut asap di Riau.

Lantas Hingga kapan derita kabut asap bakal berhenti? (cal)

img : aktual.com

Sumber

Tinggalkan komentar