Luar Biasa, Pengungsi Suriah Rayakan Idul Adha di Kastil Kuno Austria

Idul Adha Pengungsi Suriah di Austria

Menjelang pengerjaan Idul Adha tempo hari, beberapa ratus ribu pengungsi Suriah bergerak merangsek mengharap uluran tangan dari negara-negara Suriah. Mereka berdesakkan, menyebrangi laut Mediterania yg dingin bersama sebongkah perahu usang, berkejaran dgn Pegawai keamanan perbatasan. Ribuan tewas tenggelam di lautan, tapi tidak pernah terdeteksi. Beberapa Ratus ribu yang lain sukses masuk ke dalam lindungan negeri-negeri Uni Eropa, Austria salah satunya.

Suatu kisah mengharukan pula datang dari negara Austria ditengah kemelut gelombang ribuan pengungsi yg masuk negeri itu di menjelang Idul Adha. Ribuan jiwa pengungsi Suriah atas izin Allah sanggup bergabung & membaur dalam populasi muslim di Suriah. Bahkan mereka utk mula-mula kalinya sejak sekian banyak th terakhir mampu aman & nyaman menunaikan perayaan shalat Idul Adha. Jauh dari desingan peluru, jauh dari ancaman bom & rudal ditengah perang Suriah.

Dilansir dari CNN Indonesia, suatu kastil kuno di desa mungil Austria, dekat perbatasan Wina & Hungaria jadi saksi indahnya perayaan Idul Adha pengungsi Suriah di Austria. Penduduk Desa Bruckneudorf ikut dgn merayakan bahagia bersama saudara baru pengungsi dari Suriah & Irak.

Salah satu pengungsi Suriah yg ada di Austria, Abir menyampaikan bahwa penduduk Austria yaitu beberapa orang Eropa yg paling ramah. Abir merupakan seseorang guru seni dari kota Deir Az-Zour di Suriah, Kotanya sekarang ini hancur lebur dikarenakan serangan hawa dari pasukan ISIS & militer Bashar Al-Assad. Menurut Kisah Abir, saat ISIS datang ke kota di Deir- Az-Zour mereka bakal memenggal kepala tiap warga yg tidak patuh bersama ISIS. Sungguh kisah kelam yg mesti dialami masyarakat Suriah di tengah kemelut perang yg telah berjalan nyaris 5 thn terakhir.

Hasilnya, Abir & ribuan penduduk Suriah yang lain mampu menyelamatkan diri ke Austria. Di desa yg sejuk nan hijau Bruckneudorf, Abir & pengungsi Suriah yang lain mampu menunaikan perayaan Idul Adha di satu buah kastil kuno yg dulunya dimilki oleh Karl Besar & Kaisar Habsburg, Franz-Josef itu.

Sekarang kastil indah 162 kamar di tengah hamparan rumput hijau itu dipunyai oleh Sabine Schoeller-Lamberty, satu orang perempuan 49 thn yg bekerja di perusahaan periklanan & real estate. Schoeller-Lamberty, bersama keramahan & keikhlasan hatinya membolehkan pengungsi Suriah itu utk membawa sekian banyak kamar di rumahnya sbg pelindung dinginnya tengah malam & teriknya matahari.

CNN menuliskan, terhadap Kamis di hri Idul Adha 2015 tempo hari, anak-anak pengungsi Suriah berlangsung bersama raut bahagia ke luar dari kastil bersama menenteng mainan baru yg dihadiakan penduduk Bruckneudorf bagi mereka. Dgn baju islam berwarna hitam, anak-anak pengungsu Suriah main berlari tidak dengan butuh lagi mengingat derita perang di Suriah.

Schoeller-Lamberty bicara, “Mereka merupakan anak-anak aku & aku bakal berjuang buat mereka.”

(CAL) img : religionnews

Sumber

Tinggalkan komentar