Kisah Qurban Penuh Berkah di Serambi Mekkah

Qurban di Serambi Makkah

Belum sepekan dulu, semarak hri raya Idul Adha 1436 H di Desa Blang Adoe, Kecamatan Kutamakmur, Kab Aceh Utara, sungguh amat sangat terasa. Seandainya di bandingkan tahun-tahun pada awal mulanya, suasana ini jadi yg paling meriah sepanjang histori. “Belum sempat ada Qurban sejumlah ini disembelih di desa kami,” kata Zulkifli, Kepala Desa Blang Adoe.

Zulkifli menyebut, sejak awal ia telah meyakini bahwa kedatangan pengungsi Rohingya di desanya, tak dapat sempat jadi beban, apa lagi jadi satu buah bencana. Justru yg berlangsung sebaliknya, kedatangan para imigran etnis Rohingya dari Burma ini, mendatangkan barokah yg tidak sempat terbayangkan diawal mulanya.

Berawal dari kawasan semak belukar seluas 5 hektare yg sekarang ini beralih jadi kawasan hunian terpadu, Integrated Community Shelter (ICS). Dari kehidupan yg konsisten bergema di ICS inilah keberkahan menyelimuti Desa Blang Adoe. Kunjungan tamu ke desa ini pula melonjak drastis. Tidak cuma tamu dari dalam negara, tapi dari jumlahnya negeri asing yg pada awal mulanya tidak sempat mengenal Desa Blang Adoe. Para tamu ini datang buat mengambil pertolongan bagi pengungsi Rohingya. Pertolongan dalam jumlah agung tersebut, tidak jarang pula dibagikan ke warga desa ini, sbg sektor dari lingkungan shelter yg ditempati para pengungsi.

Tidak cuma hingga di situ, barokah paling besar yg dirasakan berikutnya yakni kala acara Global Qurban yg dijalankan dinas Tindakan Serta-merta Tanggap (ACT) sanggup menyatukan 41 ekor sapi & 6 ekor kambing ke shelter pengungsi Rohingya di desa ini.

Kepada hri raya perdana Idul Adha tempo hari, tepatnya hri Kamis (24/9) lebih dari 20 Pegawai dikerahkan buat menyembelih hewan Qurban di dalam areal ICS. “Di luar ICS, di sekian banyak desa disekitar shelter, bahkan sampai ke pelosok terpencil di Aceh Utara, kita serta serahkan hewan Qurban utk penduduk setempat,” kata Koordinator Global Qurban ACT, Sri Eddy Kuncoro.

Salah satu orang tokoh jejaka Nadhlatul Ulama Aceh Utara, Tengku Rizwan Haji Ali, mengatakan apresiasi yg amat sangat mengagumkan atas kontribusi ACT dalam pengadaan & pendistribusian Qurban bagi pengungsi Rohingya & warga Aceh Utara yang lain. “Program Global Qurban sudah mempertautkan dengan cara kokoh interaksi kaum muslim di Aceh dgn muslim lain di seluruhnya dunia. Acara ini bukan saja jadi barokah bagi saudara kita muslim Rohingya, namun mempunyai efek kepada penduduk Aceh yg sungguh-sungguh ikhlas menolong muslim Rohingya,” tuturnya.

Penghargaan mirip serta di sampaikan Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf. Kerja keras ACT & Komite Nasional buat Solidaritas Rohingya (KNSR), dikatakan sudah sanggup mengundang para donatur dari dalam & luar negara. Mereka datang ke negara Serambi Mekkah buat menolong pengungsi Rohingya yg saat ini ditampung di Desa Blang Adoe, Aceh Utara & pula menunjang warga Aceh yg berada di lebih kurang ruangan pengungsian tersebut.

“Atas nama Pemerintah Aceh, aku mengatakan terima kasih pada ACT & KNSR. Lewat program-program yg dicanangkan sudah sukses mengundang para mitranya utk menolong Rohingya di Aceh & pun menopang warga Aceh lewat dana kemanusiaan dari dalam & luar negara,” kata Muzakir Manaf, yg kerap disapa dgn nama Mualem di tengah-tengah penduduk Aceh.

Nuzir Ahmad, salah satu orang pengungsi Rohingya di ICS Blang Adoe serta mengaku gembira sanggup merayakan hri raya Idul Qurban di Aceh. “Kami suka sanggup berhari raya seperti ini, bebas dari rasa cemas seperti ketika di Burma. Kami serta dapat menikmati daging Qurban bersama sukacita. Tetapi yg menciptakan kami sedih, lantaran ini lebaran ke-2 sesudah Idul Fitri tempo hari tidak dengan ayah & ibu. Ibu aku & dua orang adik tetap di Burma, sedangkan ayah di Malaysia,” pungkas remaja berumur 18 th ini.

(zb)(cal)

Sumber

Tinggalkan komentar