Ini Kondisi Terakhir Bencana Letusan Gunung Gamalama: Prediksi Banjir Lahar Dingin

Gunung-gamalama

Sejak sekian banyak minggu dulu, Tiga gunung berapi di Indonesia masihlah menunjukkan gejala gerakan vulkanis yg lumayan mengkhawatirkan. Tiga gunung berapi yg dikala ini tengah erupsi ialah Gunung Raung di Jawa Timur, Gunung Sinabung di Sumatera Utara, & Gunung Gamalama di Ternate.

Satu gunung berapi yg lumayan dikhawatirkan keadaannya yaitu Gunung Gamalama. Berdasarkan laporan dari Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana, Gunung Gamalama hri ini masihlah berada kepada level II atau Waspada. Gunung berapi aktif yg isikan total wujud pulau Ternate bersama ketinggian 2.500 m ini kembali meletus di hri lebih kurang pukul 06.17 WIB.

Erupsi berkepanjangan yg muncul dari dalam dapur vulkanik Gamalama, Kota Ternate, Maluku Utara nyata-nyatanya tidak serta-merta tersembur ke luar dari mulut kawah. Wujud mulut Gunung Gamalama yg mungil menimbullkan tumpukan material di lebih kurang puncak sampai lereng gunung. Tumpukan material ini tiap-tiap hri konsisten bertambah volumenya. Keadaan inilah yg mengambil ancaman baru dari erupsi Gunung Gamalam, yairu banjir lahar dingin. Diawal Mulanya, kepada erupsi Gamalaman kepada 2011 & 2012 dulu, banjir lahar dingin sudah menelan korban jiwa. Berdasarkan catatan page Kompas, kepada Desember 2011, jumlahnya 24 rumah rusak berat akibat terjangan lumpur lahar dingin setinggi 1 m. Tiga penduduk dilaporkan wafat. Setahun selanjutnya, Mei 2012, 7 orang wafat & 8 orang hilang akibat bencana yg sama.

Lebih-lebih ditambah prediksi Tubuh Meteorologi, Klimatologi, & Geofisikan (Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika) yg memperkirakan Kota Ternate dapat diguyur hujan dgn intensitas sedang sampai deras kepada minggu ini. Perkiraan itu berdasar terhadap pantauan pergerakan cuaca, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika Stasiun Meteorologi Babullah, Ternate, Fahmi A Bachdar seperti yg dikutip dari page Kompas.com mengemukakan aliran massa hawa tengah bergerak dari arah timur menuju Ternate. Angin itu mengambil awan yg mengandung titik-titik air.

Tidak Cuma itu, awan kumulonimbus yg berisi titik-titik air tidak sedikit tumbuh di kurang lebih Ternate & berarak mengitari gunung. Panasnya suhu air laut disebelah barat Ternate, yaitu Laut Maluku, serta memicu penguapan. Uap air dgn serentak mengalami kondensasi atau beralih jadi titik-titik air. Bersama begitu, hujan deras diprediksi dapat mengguyur puncak Gunung Gamalama. Hujan bakal meruntuhkan kubah material vulkanik & sebabkan banjir lahar dingin yg mematikan.

Lahar dingin dinamakan pun lahar hujan, yakni material vulkanis yg sudah terguyur air hujan, baik bersuhu tinggi ataupun bersuhu normal. Saat berlangsung erupsi, tidak sedikit material vulkanis yg tak ikut tergelincir & turun ke bawah, tapi menumpuk di daerah dekat puncak gunung Merapi. Kalau berlangsung hujan lebat di daerah puncak, sehingga dapat memunculkan ancaman sekunder bagi daerah di seputar lereng gunung merapi terutama daerah bantaran sungai, yakni ancaman banjir lahar dingin.(CAL)

Sumber

Tinggalkan komentar