Derita Bencana Penyakit Ebola: Apakah Sudah Berakhir?

ebola

Wabah penyakit Ebola, di Indonesia penyakit mematikan ini memang lah tidak hingga terdeteksi kasusnya. Tapi di belahan Afrika Barat, Ebola yaitu satu buah nama yg jadi momok paling menakutkan sesudah kemiskinan & kelaparan. Ebola yaitu pembunuh yg tidak nampak, The Invisible killer. Sesudah sekian banyak bln terakhir jadi kasus wabah penyakit yg mendapat perhatian serius dari dinas kesehatan dunia, seberapa jauh wabah Ebola sudah tercover, apakah bencana Ebola telah berhenti?

Dikutip dari page BBC.com, jawaban singkat utk pertanyaan diatas yakni : tak, bencana Ebola belum berhenti. Setidaknya sekarang masihlah menyisakan sebahagian mungil kasus di sekian banyak desa miskin & terpencil sepanjang padang gersang Afika Barat.

Fakta memang lah menunjukkan, dalam sekian banyak bln terakhir, bencana wabah Ebola sudah nyaris usai. Tetapi bukan berarti perhatian pada virus ini akan dikurangi. Lantaran hukum yg berlaku bagi urusan bencana penyakit merupakan, waktu wabah penyakit sudah berada dalam isu yg tidak lagi hangat, sehingga disitulah virus jadi sangat-sangat berbahaya. Berkurangnya perhatian & intensitas pada penanggulangan virus justru bakal meningkatkan kembali potensinya kepada risiko yg terbesar.

Page BBC.com menuliskan bahwa sampai hri ini, tetap ada kira kira 20 sampai 30 kasus wabah penyakit Ebola yg terdeteksi tiap-tiap minggunya di tiga negeri dgn kasus Ebola paling atas : Guinea, Liberia, & Sierra Leone.

Sampai Juli 2015 dulu, WHO sudah launcing list kematian akibat Ebola, Guinea : 3,783 kasus, 2,512 kematian. Liberia : 10,672 kasus, 4,808 kematian. Sierra Leone : 13,250 kasus, 3,949 kematian.

Ebola Virus atau Demam Berdarah Ebola ialah nama penyakit yg menjangkiti manusia yg disebabkan oleh Virus Ebola. Sesudah terjangkit virus ini, badan si pasien dapat merasakan demam tinggi, sakit tenggorokan, nyeri otot, & sakit kepala. Kebanyakan ditambah juga dgn mual, muntah, diare, juga menurunnya fungsi penting dari hati (liver) & ginjal.

Waktu Ini wabah penyakit Ebola sedang berada dalam step kebimbangan utk memprediksi tahapan seterusnya. Kenapa begitu? Seperti yg ketahuan, Virus Ebola menjangkiti negara-negara supermiskin yg berada di belahan barat Afrika. Guinea, Sierral Leone & Liberia yaitu tiga negeri yg berada dalam kapasitas kesehatan yg paling buruk. Seperti yg diklaim oleh page BBC.com, tiga negeri itu sama sekali tidak mempunyai system kesehatan basic yg baik, termasuk juga lab & kapasitas kesehatan yg sanggup mencegah & mendeteksi Ebola, satu dari sekian penyakit paling mematikan di dunia.

Sampel nyata tampak di Sierra Leone, negeri miskin ini cuma mempunyai 136 orang dokter! Tidak lebih dari 140 dokter itu mesti melindungi komunitas masyarakat Sierra Leone yg berjumlah 6 juta orang! Bandingkan bersama negeri Inggris yg mempunyai sedikitnya 233 ribu lisensi dokter & mencakup 64 juta warga Inggris.

Ditambah buruknya keadaan infrastruktur negara-negara yg terjangkit wabah Ebola. Akses yg susah & minimnya jalan raya menembus hutan & desa-desa di pelosok Afrika Barat makin memperparah musim depan jaminan kesehatan bagi penduduk yg rentan terkena Ebola.

Bukan tidak bisa saja, Ebola cuma bakal mogok sejenak. Kalau tidak ada perbaikan kapasitas & system kesehatan yg vital di negara-negara Afrika Barat sehingga Ebola bakal tetap berkembang & jadi pembunuh paling mematikan di negara-negara miskin Afrika. (CAL)

Sumber

Tinggalkan komentar