Upaya Solidaritas untuk Rohingya diyakini Akan Makin Menguat

Solidaritas-untuk-Rohingya

Etnis Rohingya, puluhan ribu dari mereka masihlah berstatus juga sebagai pengungsi paling tertindas didunia menurut Tubuh Pengungsian PBB. Tetapi, ribuan dari mereka sekarang setidaknya telah dapat bernafas lega, usai terombang-ambing di lautan tatkala berminggu & berbulan-bulan, puluhan mil dari garis pantai Kuala Langsa Aceh, Penangkap Ikan lokal Aceh selanjutnya menemukannya, membawanya ke darat. Sampai hri ini seribu tujuh ratus lebih dari mereka sudah merasakan nikmatnya ibadah ramadhan tidak dengan konflik atau ancaman sama sekali dari mayoritas Myanmar di Rakhine, tanah lahir mereka.

Sejak itu, Kisah menyangkut ribuan muslim Rohingya yg terdampar di Aceh sudah jadi isu yg tetap didengungkan di ribuan populasi muslim Indonesia. Urusan kemanusiaan mereka sekarang jadi tanggung jawab dengan. Pertolongan datang berselang, uluran tangan konsisten datang. Tidak peduli apa kata perdebatan segelintir penduduk Indonesia yg beranggapan Indonesia terlampaui baik kepada Rohingya di Aceh. Sebahagian dari mereka yg sinis berujar bahwa warga miskin Indonesia tetap tidak sedikit yg terlunta, kenapa mesti sedemikian repotnya mengurusi Rohingya?

Perdebatan tidak bermanfaat tersebut hasilnya juga cuma menimbulkan penyakit busuk dari hati manusia, iri dengki yg bakal mematikan hati, menyiram seluruhnya kebaikan pahala. Naudzubillah Min Zalik.

Rohingya setidaknya yaitu tamu special yg mungkin saja sengaja dikirimkan Allah serasi takdirnya di wilayah Aceh Darussalam. Alih-alih dilemparkan kembali ke tengah laut, sikap penduduk Aceh justru penuh simpati. Mereka bahu-membahu menyatukan receh, menggalang sisihan rezeki, demi memberikan penampungan hangat bagi Rohingya di Kuala Langsa maupung Gampong Blang Adoe, Aceh Utara. Penduduk Aceh menjadikan Rohingya juga sebagai lumbung pahala yg sangat mulia di bln ramadhan ini.

Mirip bersama semangat solidaritas bahu membahu penduduk Aceh, rupanya upaya memperjuangkan nasib rohingya diperkirakan telah mulai sejak merebak jadi kolaborasi solidaritas nasional. Elemen ini dipercaya oleh ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Utara, Tengku H. Mustafa Ahmad. Ulama Karismatik yg oleh penduduk Aceh akrab disapa Abu Mustafa Paloh Gadeng itu menegaskan bahwa Rohingya merupakan tamu penduduk Aceh. Lantaran itu, business buat memuliakan Rohingya wajib utk perjuangkan.

Bahkan Abu Mustafa meyakinkan bahwa ide pemerintah yg dapat mengurus & menampung Rohingya sewaktu satu thn tidak mampu diikuti. Jelasnya, sekarang ini isu Rohingya sudah menyentil nurani penduduk dunia, khususnya Asean & Indonesia. Dirinya meyakinkan warga Aceh siap mengurus Rohingya & takkan membiarkan mereka dikirim kembali ke Myanmar. Kalau mereka dikembalikan ke Rakhine, mereka dapat dibunuh & diusir. “Lebih baik mereka dibunuh saja, dari kepada dibunuh oleh musuhnya,” tegas Mustafa.

Lewat wadah Komite Nasional utk Solidaritas Rohingya (KNSR), Indonesia dapat menggalang semua kapabilitas yg ada buat sanggup melayani tamu penduduk Aceh tersebut bersama sebaik-baiknya bisnis yg mampu dilakukan.

Nyata betul, sekarang solidaritas kemanusiaan utk Rohingya sedang melaju deras bagaikan virus yg menyentil hati siapapun. Derita mereka yaitu duka kita, Ramadhan yaitu momentum paling indah buat menyantuni & menyelamatkan air mata duka saudara muslimin di seluruhnya dunia.

Hapus duka mereka merupakan ladang pahala bagi kita, InsyaAllah bakal bahagiakan akhirat kita. (CAL)

Sumber

Tinggalkan komentar